Anak berhak memiliki harta benda yang diperoleh sebagai hasil privatisasi, hibah, warisan, dan pembelian. Anak di bawah umur juga memiliki kepemilikan atas pendapatan yang diterimanya dan berbagai pembayaran moneter.
Hak milik anak dilindungi oleh hukum, yang menjamin terpenuhinya kepentingan anak di bawah umur dan mencegah tindakan tidak adil orang tua atau orang yang menjalankan tugasnya.
Bagaimana hak anak atas properti muncul
Seorang anak dapat menjadi pemilik properti apa pun, kecuali untuk kepemilikan yang dilarang oleh pasal 213 KUH Perdata Federasi Rusia. Perolehan harta oleh seorang anak dapat dilakukan melalui pembelian, hibah atau warisan. Munculnya hak kepemilikan anak dapat dikaitkan dengan privatisasi. Privatisasi berarti pendaftaran gratis kepemilikan perumahan negara bagian dan kota tempat penduduk tinggal di bawah perjanjian sewa sosial. Anak-anak di bawah usia 14 tahun tidak hanya berpartisipasi dalam privatisasi tanpa gagal, tetapi pada saat yang sama mempertahankan kesempatan untuk memprivatisasi perumahan lain setelah mereka dewasa. Anak-anak antara usia 14 dan 18, bersama dengan anggota keluarga lainnya, harus menyetujui privatisasi. Baru setelah itu orang-orang yang terdaftar di kawasan pemukiman menjadi pemiliknya.
Jika perumahan atau bagian di dalamnya terdaftar untuk seorang anak, semua transaksi dengan real estat ini dilakukan hanya dengan izin dari otoritas perwalian. Biasanya, hanya transaksi real estat yang menguntungkan anak di bawah umur yang disetujui.
Pada saat yang sama, milik pribadi orang tua bukan milik anak. Di apartemen yang dibeli oleh orang tuanya, dia hanya dapat didaftarkan dan memiliki hak untuk hidup, tetapi ini tidak secara otomatis menjadikannya pemilik rumah atau bagian di dalamnya.
Selain real estat, anak memiliki hak kepemilikan atas pembayaran tunai yang dimaksudkan untuknya (pensiun, tunjangan, tunjangan), yang diterima oleh orang tua atau penggantinya.
Hak apa yang dimiliki anak di bawah umur atas perumahan yang diperoleh dengan partisipasi modal bersalin?
Banyak keluarga mampu menyelesaikan masalah perumahan dengan bantuan modal bersalin. Itu diterima setelah kelahiran anak kedua atau anak berikutnya, jika setelah kelahiran anak kedua, orang tua tidak menggunakan hak ini. Menurut hukum, pembelian real estat dengan partisipasi modal bersalin memiliki nuansa tersendiri: perumahan terdaftar dalam kepemilikan bersama pasangan dan anak-anak mereka dengan alokasi saham wajib.
Ketika membeli real estat dengan hipotek, properti itu pertama kali didaftarkan di salah satu atau kedua orang tua, dan bagian anak-anak dialokasikan hanya setelah pinjaman dilunasi dan beban dihapus.
Dengan demikian, baik anggota keluarga dewasa maupun anggota keluarga kecil menjadi pemilik properti yang diperoleh.