Paling sering, kebutuhan untuk membagi harta bersama muncul jika terjadi perceraian. Pembagian properti melibatkan alokasi bagian-bagian dalam properti bersama untuk masing-masing pasangan. Menurut hukum keluarga, bagian dari pasangan dianggap sama. Para pihak dapat menentukan sendiri ketentuan-ketentuan dari bagian tersebut atau menggunakan penyelesaian yudisial atas sengketa tersebut.
instruksi
Langkah 1
Pembagian independen properti bersama dapat dilakukan berdasarkan persyaratan kontrak pernikahan (hukum mengharuskan notaris wajib kontrak, jika tidak, persyaratannya tidak akan memiliki kekuatan hukum) atau kesepakatan tentang pembagian properti (tidak memerlukan kunjungan wajib ke notaris, namun atas permintaan para pihak, dapat juga disertifikasi oleh notaris)). Perjanjian mengandaikan ekspresi timbal balik dari kehendak para pihak.
Langkah 2
Tata tertib pembagian dilakukan dengan mengajukan pernyataan tuntutan. Klaim harus menunjukkan properti apa yang dimiliki pasangan saat ini. Hanya harta yang diperoleh bersama selama perkawinan yang dapat dibagi. Tunjukkan nilai properti bersama. Gugatan harus menyatakan bagaimana penggugat ingin membagi properti yang ada. Tergantung pada biaya, biaya negara akan dibayarkan. Tulis juga alasan menyimpang dari pemerataan saham. Saat membuat keputusan, pengadilan mempertimbangkan dengan siapa anak-anak tinggal, properti apa yang diperlukan untuk mereka dan diperlukan untuk perkembangan mereka; ada minat salah satu pasangan, misalnya, alat musik, kursi roda; periode ketika salah satu pasangan tidak menerima penghasilan, dan karena itu tidak menanggung biaya pembelian dan pemeliharaan properti bersama. Misalnya, mobil dibeli selama periode ketika pasangan tidak bekerja untuk waktu yang lama.
Langkah 3
Pelaksanaan perjanjian atau keputusan pengadilan tentang pembagian harta.