Profesi jurnalis menarik semakin banyak pelamar. Bukan rahasia lagi bahwa sangat bergengsi dan sulit untuk masuk ke fakultas jurnalistik sebuah perguruan tinggi besar. Ada sekolah khusus untuk membantu lulusan sekolah mempersiapkan diri memasuki universitas, dan yang paling penting, untuk menentukan apakah jurnalistik benar-benar bisa menjadi panggilannya.
Apa itu sekolah jurnalis?
Sekolah Jurnalis adalah semacam laboratorium yang memungkinkan Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan awal tentang profesi. Banyak sekolah dibuka dan berhasil beroperasi di banyak kota. Sekolah jurnalistik dapat bekerja di fakultas jurnalistik di perguruan tinggi, di perusahaan TV dan radio, media cetak besar, serta di Rumah Kreativitas kota, tempat anak-anak belajar. Biasanya, ini adalah proyek nirlaba yang tersedia bagi kaum muda berbakat yang ingin menjadi koresponden atau bekerja di bidang hubungan masyarakat.
Siswa sekolah diajar oleh koresponden, editor, dan humas yang, dengan contoh mereka, tidak hanya menginspirasi jurnalis masa depan, tetapi juga menanamkan pendekatan yang serius dan bertanggung jawab terhadap profesi.
Di sekolah jurnalis, seseorang tidak hanya dapat memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga memulai kerja praktik mandiri. Di sebagian besar sekolah, menulis artikel atau memproduksi liputan televisi atau radio adalah suatu keharusan. Untuk ini, sebuah tempat dialokasikan di surat kabar atau di siaran perusahaan TV di mana sekolah beroperasi. Kesempatan untuk mengambil langkah tentatif di media nyata sangat penting bagi pelamar yang ingin masuk ke Fakultas Jurnalistik. Artikel dan laporan akan mengisi portofolio yang diperlukan untuk masuk ke universitas.
Bagaimana cara masuk sekolah jurnalistik?
Setiap sekolah jurnalisme memiliki persyaratan sendiri untuk masuk, tetapi secara umum aturan untuk aplikasi dan penerimaan serupa. Rekrutmen siswa dibuka dari awal September dan berlangsung sepanjang bulan, di mana Anda harus membawa atau mengirim aplikasi melalui email, serta esai, esai, atau catatan singkat tentang topik apa pun. Biasanya, sekolah jurnalistik menerima siswa sekolah menengah antara usia empat belas dan tujuh belas tahun.
Tahap terakhir masuk ke sekolah jurnalis adalah esai kreatif, penerimaan tergantung pada keberhasilan dalam menulisnya. Sebagai aturan, sekolah itu sendiri yang memilih topik makalah ujian, tetapi esensinya pada dasarnya sama ("Mengapa saya memilih profesi jurnalis?", "Melapor dari tempat kejadian," "Bicaralah, Anda berada di udara”, dan lain-lain).
Sekolah jurnalisme berlangsung dari Oktober hingga Mei, biasanya sekali atau dua kali seminggu. Setelah lulus dari sekolah, pelamar menerima rekomendasi dan umpan balik dari guru, serta portofolio siap pakai yang diperlukan untuk masuk ke universitas.