Kapasitas hukum adalah kemampuan warga negara untuk memenuhi kewajiban hukum dan memperoleh hak subjektif melalui tindakan dan perbuatannya. Warga negara yang telah mencapai usia 18 tahun dianggap mampu. Hanya pengadilan yang dapat membuat keputusan tentang ketidakmampuan warga negara dewasa berdasarkan kesimpulan dari pemeriksaan psikiatri forensik.
instruksi
Langkah 1
Dalam teks prasasti pengesahan pada setiap dokumen di mana notaris membubuhkan stempel, antara lain, frasa “Identitas telah ditetapkan. Kapasitas hukum telah diverifikasi. Identitas warga negara ditetapkan oleh notaris sesuai dengan paspor. Situasi dengan kapasitas hukum lebih rumit. Notaris adalah pengacara, bukan psikiater. Dalam praktiknya, dia tidak dapat menarik kesimpulan tentang ketidakmampuan, kecuali orang itu sendiri yang memberitahunya tentang hal itu.
Langkah 2
"Dasar-dasar undang-undang Federasi Rusia tentang notaris" mengatakan bahwa, ketika mengesahkan transaksi tertentu, notaris memeriksa kapasitas hukum badan hukum dan kapasitas hukum individu. Tetapi, pada saat yang sama, mekanisme pemeriksaan semacam itu tidak ditentukan. Di satu pihak, seorang notaris berkewajiban untuk membangun kapasitas hukum, di sisi lain, ia tidak memiliki kemampuan praktis untuk melakukan ini. Sebab, undang-undang tidak mengatur haknya untuk memerintahkan pemeriksaan psikiatri atau meminta surat keterangan dari institusi medis, karena informasi tersebut merupakan rahasia medis.
Langkah 3
Dalam praktiknya, notaris memeriksa kapasitas hukum, berpedoman pada konsep evaluatif, menggunakan metode visual dan verbal. Pertama-tama, penampilan pengunjung dinilai, apakah penampilannya memenuhi norma sosial yang berlaku umum. Di sini kita dapat berbicara tentang korespondensi pakaian dengan musim, usia, ukuran, situasi. Tapi ini semua adalah kategori relatif. Pakaian yang terlalu aneh dapat menimbulkan keraguan, tetapi tidak dapat menunjukkan penyimpangan psikologis.
Langkah 4
Setelah menjalin kontak verbal dengan pengunjung, notaris mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu yang bersifat klarifikasi mengenai tujuan kunjungan, memulai percakapan tentang topik-topik umum, sehingga menentukan konsistensi penyajian pemikiran. Beberapa praktik notaris menggunakan lelucon. Masalahnya adalah reaksi manusia yang tidak memadai terhadap humor adalah salah satu tanda pertama gangguan mental.
Langkah 5
Metode organoleptik juga digunakan, berdasarkan persepsi indera, seperti penciuman, sentuhan, penglihatan, pendengaran. Ini berlaku dalam kasus keracunan alkohol atau obat-obatan dari pengunjung.
Langkah 6
Meragukan kapasitas hukum, notaris berhak untuk menunda pelaksanaan akta notaris. Dia dapat mengirim pertanyaan yang relevan ke pengadilan untuk mengetahui apakah ada keputusan hukum yang berlaku untuk mengakui seseorang sebagai orang yang tidak mampu.