Masing-masing dari kita, sebagai konsumen produk ini atau itu, menemukan dirinya dalam situasi yang sulit ketika produsen atau penjual berperilaku tidak jujur, menawarkan produk (atau layanan) berkualitas rendah, tidak mematuhi kewajiban garansi atau kewajiban pemeliharaan. Undang-undang modern mempertimbangkan masalah ini dengan sangat rinci. Oleh karena itu, ketika situasi seperti ini muncul, biasanya cukup sederhana untuk mengatasinya. Namun, ada juga "sisi lain dari koin". Dengan kata lain, penjual juga terkadang menemukan dirinya dalam situasi di mana ia membutuhkan perlindungan dari konsumen.
instruksi
Langkah 1
Misalnya, seorang pelanggan membeli alat cukur listrik. Tiga hari kemudian, dia membawanya kembali karena berhenti bekerja. Menurutnya, hal itu terjadi karena barangnya cacat. Padahal, alat cukur listrik berhenti bekerja karena kesalahan pembeli. Misalnya, dia tidak sengaja menjatuhkannya ke air saat menggunakannya. Namun, pembeli tidak mengakui kesalahannya dan terus-menerus menuntut ganti rugi atas barang yang rusak, atau mengembalikan uangnya. Bagaimana sikap penjual dalam situasi ini? Sederhana saja: kirim alat ini untuk diperiksa. Di sanalah penyebab sebenarnya dari kerusakan akan ditemukan.
Langkah 2
Dalam hal memberikan layanan, segalanya sedikit lebih rumit. Misalnya, konsumen menolak untuk membayar layanan yang diberikan karena kualitas yang buruk atau penyediaan yang tidak lengkap. Agak sulit untuk membuktikan bahwa layanan tersebut diberikan secara utuh dan berkualitas. Atau konsumen meninggalkan layanan setelah menyelesaikannya. Dalam kedua kasus tersebut, akan sangat membantu jika Anda meminta pembeli untuk menyatakan esensi klaim di atas kertas. Ini akan membantu untuk "mendinginkan semangat" konsumen, untuk memahami apakah klaim itu dibenarkan. Selain itu, klaim tertulis lebih mudah untuk dianalisis dan dibandingkan dengan perjanjian layanan, yang juga penting.
Langkah 3
Ada cara untuk melindungi diri Anda terlebih dahulu dari masalah semacam ini. Pertama, pekerjakan orang yang melek hukum untuk posisi wiraniaga. Atau menyewa pengacara internal. Kedua, dengan kompeten menyusun kontrak dan menyusun dokumentasi.
Langkah 4
Tentu saja, lebih baik mencegah masalah daripada menanganinya nanti. Ada berbagai macam situasi, dan undang-undang, seperti yang ditunjukkan oleh praktik, lebih sering berpihak pada konsumen. Namun demikian, tidak ada yang membatalkan banding ke pengadilan.
Langkah 5
Kesimpulannya. Untuk memastikan bahwa Anda benar, Anda harus benar-benar benar. Menjual barang yang berkualitas, memberikan pelayanan yang berkualitas dan lengkap, mempekerjakan orang yang kompeten, sopan dan toleran. Dengan melakukan ini, Anda akan meminimalkan kemungkinan ketidakpuasan konsumen, serta penerapan "penipuan konsumen".