Resesi, yang dimulai pada musim gugur 2008, berlanjut hingga hari ini di hampir semua negara di dunia. Produksilah yang paling menderita akibat krisis. Penting bagi manajer untuk memahami jalan keluar dari situasi ini.
instruksi
Langkah 1
Membentuk anggaran untuk perusahaan. Merencanakan biaya dan mendelegasikan wewenang untuk mengaturnya kepada manajer departemen. Semua ini akan menjadi cara nyata untuk mengurangi biaya. Jika prosedur ini tidak dilakukan sebelum krisis, maka batasi diri Anda dengan menyusun perkiraan neraca, anggaran pengeluaran dan pendapatan.
Langkah 2
Mengurus manajemen unit produksi dan membuat anggaran untuk hutang dan piutang. Semua ini bersama-sama akan membantu mengoptimalkan arus kas dan menekan biaya.
Langkah 3
Cari peluang membeli dengan pembeli lain. Semakin banyak pembelian bersama yang Anda lakukan, semakin banyak diskon volume yang akan Anda terima. Bekerja lebih dekat dengan pemasok bahan utama dan bahan baku. Selalu patuhi persyaratan kontrak tepat waktu dan pastikan transparansi keuangan.
Langkah 4
Pertimbangkan outsourcing proses yang paling mahal dan memakan waktu. Analisis dengan cermat apa yang menguntungkan bagi Anda untuk diproduksi sendiri, dan apa yang lebih baik untuk dibeli dari pabrikan. Misalnya, jika ada rumah boiler di pabrik Anda, Anda dapat mentransfernya ke kepemilikan balai kota, sehingga menghapus pemeliharaannya dari item pengeluaran.
Langkah 5
Kencangkan kontrol atas semua jenis biaya. Lacak bahkan detail terkecil di perusahaan Anda. Misalnya, beberapa karyawan sering menangani masalah pribadi dengan menelepon ke luar negeri melalui telepon rumah. Dan ini hanya satu artikel dari pengeluaran tersebut. Kurangi limbah selama hari kerja Anda.
Langkah 6
Optimalkan alur kerja Anda. Diskusikan semua aspek kontroversial dari kualitas produk dan teknologi manufaktur. Kontrol pekerjaan staf di semua tahap. Usahakan untuk tidak gegabah soal bahan baku dan bahan. Maka jumlah limbah akan berkurang secara signifikan, yang akan mengarah pada penghematan biaya.