Saat ini, konsumen memiliki hak tidak hanya untuk menerima berbagai barang dan jasa dengan kualitas yang baik, tetapi juga jaminan untuk menjaganya agar tetap berfungsi dengan baik. Dengan demikian, produsen atau kontraktor memiliki sejumlah kewajiban kepada konsumen.
Untuk menentukan kehidupan normal produk, Undang-Undang "Tentang Perlindungan Hak Konsumen" memperkenalkan konsep seperti "masa pakai". Ini dimaksudkan untuk menentukan periode waktu di mana produsen harus memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menggunakan produk untuk tujuan yang dimaksudkan. Selain itu, produsen bertanggung jawab kepada konsumen atas cacat barang yang timbul karena kesalahan yang pertama.
Selama masa pakai, Anda, sebagai konsumen, dapat mengajukan klaim atas cacat signifikan pada produk, mengklaim kerusakan, menerima perbaikan dan pemeliharaan produk.
Jika pabrikan belum menetapkan masa pakai untuk produk Anda, Anda dapat mengajukan klaim dalam waktu 10 tahun sejak produk diserahkan kepada Anda. Jika tidak memungkinkan untuk menetapkan hari ini, maka jangka waktu 10 tahun harus dihitung sejak tanggal pengeluaran barang.
Istilah "masa simpan", yang juga berfungsi sebagai masa garansi, berarti jangka waktu setelah produk dianggap tidak dapat digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. Selama periode ini, Anda berhak atas kompensasi atas kerusakan dan dapat mengajukan klaim terkait cacat produk.
Tanggal kedaluwarsa ditetapkan untuk produk yang dapat memburuk seiring waktu dan produk yang menjadi berbahaya seiring waktu. Produsen bahan makanan, wewangian dan produk kosmetik, bahan kimia rumah tangga, obat-obatan dan barang sejenis lainnya wajib menetapkan tanggal kedaluwarsa barangnya.
Masa garansi adalah periode di mana, jika ditemukan cacat pada produk, produsen (penjual) berkewajiban untuk memenuhi persyaratan dari konsumen. Selama periode ini, konsumen memiliki hak seluas-luasnya untuk mengajukan tuntutan tentang cacat yang ditemukan pada produk dan pekerjaannya.
