Cara Menulis Pertanyaan Wawancara

Daftar Isi:

Cara Menulis Pertanyaan Wawancara
Cara Menulis Pertanyaan Wawancara

Video: Cara Menulis Pertanyaan Wawancara

Video: Cara Menulis Pertanyaan Wawancara
Video: Cara Membuat Pertanyaan Wawancara | Tematik Kelas IV (Bahasa Indonesia) 2024, April
Anonim

Kesederhanaan wawancara yang tampak keliru. Saat mengajukan pertanyaan, Anda harus bisa membuat lawan bicara berbicara sedemikian rupa untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, dan bukan serangkaian frasa yang disederhanakan. Wawancara adalah dialog di mana orang yang mengajukan pertanyaan.

Bagaimana cara menulis pertanyaan wawancara?
Bagaimana cara menulis pertanyaan wawancara?

Diperlukan

daftar pertanyaan, pena, notepad, perekam suara, kontak lawan bicara

instruksi

Langkah 1

Pertama-tama, keterlibatan reporter atau pewawancara dalam topik itu penting. Jika Anda benar-benar tertarik untuk bertanya kepada orang atau orang tertentu tentang kehidupannya atau peristiwa yang ia saksikan, maka Anda tidak perlu bingung dengan daftar pertanyaannya. Cobalah untuk menghindari pertanyaan klise seperti “bagaimana Anda menjadi seorang aktor? bagaimana Anda menulis lagu? apa yang Anda rasakan ketika buku terakhir Anda keluar?"

Langkah 2

Sebelum memulai wawancara, pertimbangkan seperti apa artikel itu nantinya. Cobalah untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang topik tersebut. Buat daftar perkiraan pertanyaan (sekitar 10), tentukan urutannya. Tentu saja, selama wawancara, pertanyaan dapat berubah tempat, menghilang, sering kali selama percakapan muncul pertanyaan baru. Ingatlah konsep materi masa depan, jangan menyimpang dari kursus yang dimaksudkan, jika tidak, Anda tidak akan mendapatkan seluruh wawancara, tetapi serangkaian pertanyaan dan jawaban yang tidak koheren. Jika lawan bicara tidak mendengar satu sama lain, baik pewawancara, orang yang diwawancarai, maupun pembaca tidak tertarik.

Langkah 3

Menurut buku David Randall, The Universal Journalist, pertanyaan-pertanyaan rumit menunjukkan pewawancara yang tidak berpengalaman atau reporter yang terlalu peduli dengan artikelnya. Ajukan pertanyaan klasik tapi sangat penting: apa? Dimana? kapan itu terjadi? sebagai? mengapa? Setelah menerima jawaban untuk mereka, Anda akan memahami bahwa Anda memiliki informasi penting di tangan Anda.

Langkah 4

Dengarkan baik-baik jawabannya. Ini akan membantu Anda tetap di jalur dan menipu Anda dengan frasa terselubung. Mintalah untuk mengklarifikasinya, seringkali di baliknya tidak cukup makna yang Anda tafsirkan dengan cara Anda sendiri. Ungkapan "tidak untuk dicetak" harus digunakan sejarang mungkin. Untuk melakukan ini, tentukan semua detail percakapan terlebih dahulu, dan setelah setuju, jangan mundur dari kata-kata Anda.

Langkah 5

Jangan takut untuk terdengar seperti orang bodoh ketika menanyakan hal-hal yang jelas bagi orang yang diwawancarai. Ingatlah bahwa informasi yang Anda terima akan dibaca oleh orang-orang yang juga tertarik dengannya. Sebagian besar sumber biasanya bersedia memberi tahu lebih banyak jika mereka melihat seseorang tertarik dengan topik mereka.

Direkomendasikan: