Konsep produksi paling sering digunakan sebagai salah satu indikator produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja mencirikan tingkat efisiensi tenaga kerja, kemampuannya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa per unit waktu, serta jumlah waktu yang dihabiskan untuk memproduksi satu unit output. Di antara indikator kinerja, yang paling penting adalah laju dan tingkat produksi. Bagaimana cara menentukan tingkat produksi?
instruksi
Langkah 1
Untuk memulainya, tentukan tingkat produksi dengan rumus: = Tr * h / TnGde Tr - durasi periode di mana tingkat produksi ditetapkan (dalam jam, menit);
h - jumlah pekerja yang mengambil bagian dalam pelaksanaan pekerjaan;
- norma waktu untuk pekerjaan tertentu atau satu produk (dalam jam kerja).
Langkah 2
Laju produksi, tergantung pada jenis barang, pekerjaan dan jasa, dapat dinyatakan dalam potongan, satuan panjang, luas, volume, berat, dll.
Langkah 3
Spesialis pengaturan tarif tenaga kerja membedakan beberapa jenis produksi:
- output rata-rata per jam - rasio volume produksi untuk suatu periode dengan jumlah jam kerja oleh semua pekerja selama periode ini;
- output harian rata-rata - rasio volume produksi untuk suatu periode dengan jumlah hari kerja oleh semua pekerja selama periode ini;
- output bulanan rata-rata - rasio volume produksi untuk periode tersebut dengan jumlah rata-rata pekerja per bulan;
- output tahunan rata-rata - rasio volume produksi untuk periode tersebut dengan jumlah rata-rata pekerja untuk tahun tersebut.
Langkah 4
Setelah menentukan tingkat produksi, temukan tingkat output sebagai rasio barang, pekerjaan, atau jasa yang benar-benar diproduksi dengan tingkat tersebut. Mari kita pertimbangkan sebuah contoh: misalkan tingkat produksi adalah 10 pcs. produk per jam, pekerja menghasilkan 9 pcs. Tingkat produksi adalah 90%. Jika pekerja memproduksi 11 unit, masing-masing, tingkat outputnya adalah 110%.