Jika pasangan memutuskan untuk membubarkan pernikahan, maka pembagian harta tidak bisa dihindari. Ada dua cara untuk membagi properti: untuk membuat kesepakatan damai tentang pembagian properti yang diperoleh bersama atau membagi properti di pengadilan. Penyelesaian masalah properti secara damai meningkatkan kemungkinan komunikasi normal antara mantan pasangan di masa depan, yang sangat penting di hadapan anak-anak bersama.
instruksi
Langkah 1
Kesimpulan oleh pasangan tentang kesepakatan damai tentang pembagian properti yang diperoleh bersama hanya mungkin jika ada kesepakatan di antara para pihak. Jika Anda tidak dapat menyetujui pembagian properti, Anda harus pergi ke pengadilan. Penyelesaian masalah properti di pengadilan hanya dapat dilakukan dalam kerangka undang-undang Federasi Rusia saat ini, dan dipandu oleh prinsip kesetaraan hak materi pasangan. Solusi untuk masalah seperti itu seringkali tidak cocok untuk kedua pasangan, karena dalam kebanyakan kasus, properti pribadi pasangan dapat diakui sebagai milik bersama jika perbaikan signifikan dilakukan pada properti selama pernikahan, misalnya, perbaikan besar dilakukan.
Langkah 2
Penandatanganan perjanjian tentang pembagian properti yang diperoleh bersama memungkinkan pasangan untuk menetapkan prosedur mereka sendiri untuk pembagian properti. Perjanjian tersebut dapat berisi daftar harta bersama dan informasi tentang harta pribadi masing-masing pasangan. Perjanjian tentang pembagian harta dapat ditandatangani oleh pasangan selama pernikahan, dalam proses mempersiapkan perceraian, dalam waktu tiga tahun setelah perceraian. Perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis sederhana dan, atas permintaan para pihak, dapat diaktakan. Jika perjanjian pembagian harta itu diaktakan, maka setiap perubahan perjanjian atau pemutusannya juga diaktakan.
Langkah 3
Jika pasangan atau mantan pasangan telah mengajukan ke pengadilan dengan pernyataan klaim untuk pembagian properti yang diperoleh bersama, dan selama proses mencapai kesepakatan mengenai properti yang disengketakan, maka para pihak berhak untuk membuat perjanjian damai sebelum keputusan dibuat tentang kasus tersebut dan menyerahkannya ke pengadilan untuk persetujuan. Pengadilan tidak dapat mengganggu ekspresi kehendak para pihak.
Langkah 4
Untuk membuat kesepakatan damai tentang pembagian properti yang diperoleh bersama, dokumen-dokumen berikut diperlukan: paspor kedua pasangan, akta nikah, akta cerai, dokumen yang mengkonfirmasi properti. Perjanjian damai tentu harus memuat: tanggal dan tempat pembuatan dokumen, nama para pihak, data paspor, alamat pendaftaran, data perkawinan, data perceraian, daftar rinci harta bersama, ketentuan tentang pembagian harta bersama. properti yang diperoleh bersama, informasi yang dari kepemilikan bersama masuk ke properti pribadi masing-masing pasangan, tanda tangan para pihak.