Kontrak layanan lisan mungkin merupakan salah satu kontrak tertua di masyarakat kita. Tetapi norma-norma khusus yang mendefinisikan bidang hubungan ini muncul relatif baru-baru ini. Secara umum, model kontrak untuk penyediaan layanan mengasumsikan bahwa satu pihak (pelaku) berjanji untuk menyediakan layanan atas permintaan pelanggan, dan pelanggan berjanji untuk membayar layanan tersebut.
instruksi
Langkah 1
Saat menyiapkan kontrak untuk penyediaan layanan, ingatlah bahwa kontrak itu dibuat dalam bentuk tertulis yang sederhana. Artinya, karena dibuat dalam bentuk dokumen, perjanjian semacam itu tidak boleh didaftarkan oleh otoritas negara atau disahkan oleh notaris.
Langkah 2
Di awal kontrak, tunjukkan tempat penyelesaiannya (nama penyelesaian), waktu penyelesaian (hari, bulan dan tahun), serta nama keluarga, nama, dan patronimik para pihak dalam kontrak. Jika salah satu atau kedua pihak dalam perjanjian bertindak atas nama badan hukum, tunjukkan posisi orang yang menandatangani perjanjian ini dan nama dokumen yang menjadi dasar tindakan mereka (piagam organisasi, surat kuasa, dll.).
Langkah 3
Selanjutnya, tuliskan subjek kontrak, yaitu aktivitas yang harus dilakukan oleh pelaku. Tunjukkan hak dan kewajiban para pihak dan tanggung jawab yang akan ditanggung para pihak atas pelanggaran kewajiban yang ditentukan dalam kontrak, atau hak hukum salah satu pihak.
Langkah 4
Memberikan dalam kontrak suatu klausul tentang keadaan luar biasa yang dapat membuat pemenuhan kontrak menjadi tidak mungkin. Keadaan force majeure tersebut dapat berupa bencana alam, kerusuhan dan tindakan lain dari pihak ketiga, keadaan force majeure, dll.
Langkah 5
Pertimbangkan dengan cermat masalah syarat dan prosedur untuk pelaksanaan kontrak. Tenggat waktu harus nyata, yang, pertama-tama, dapat ditentukan secara kompeten oleh pelaku. Poin yang terkait dengan persyaratan pelanggan untuk kualitas layanan yang diberikan juga penting. Dianjurkan untuk menjelaskan secara rinci kriteria yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi sisi kualitas pekerjaan yang dilakukan. Tentu saja, kontrak tidak dapat dilakukan tanpa menentukan harga kontrak dan prosedur penyelesaian dengan kontraktor.
Langkah 6
Sorot prosedur untuk menerima pekerjaan atau memberikan layanan sebagai item terpisah; menunjukkan bagaimana akhir kontrak akan diformalkan. Praktik yang biasa dilakukan adalah menyusun tindakan penerimaan dan transfer. Juga tidak akan berlebihan untuk memasukkan dalam kontrak prosedur untuk membuat klaim dan menghilangkannya, serta cara-cara menyelesaikan perselisihan.
Langkah 7
Bagian akhir dari kontrak harus berisi informasi tentang rincian para pihak. Cantumkan dalam kontrak nama dan inisial orang yang menandatangani dokumen, tinggalkan tempat untuk membubuhkan stempel, jika ada.