Sekretaris adalah pekerja kantoran yang tugasnya termasuk menerima panggilan telepon, mengetahui cara bekerja dengan komputer, berkomunikasi dengan orang, menyimpan catatan bisnis, dan banyak lagi. Ada banyak mitos tentang profesi sekretaris - tapi apa sebenarnya sekretaris yang baik itu?
Kemampuan dasar
Untuk bekerja sebagai sekretaris, ijazah lembaga pendidikan tinggi tidak diperlukan - kursus khusus sudah cukup, di mana sekretaris masa depan belajar komunikasi dan etiket bisnis, membaca cepat, pekerjaan kantor, psikologi praktis, steno dan mengetik. Selain itu, kursus ini mengajarkan dasar-dasar bekerja di 1C, dan juga mengajarkan cara menggunakan mini-ATS dan peralatan kantor. Tanpa semua keterampilan ini, seorang sekretaris tidak dapat dianggap sebagai pekerja yang baik.
Juga sangat penting bagi seorang sekretaris yang baik untuk memiliki persepsi yang halus tentang psikologi orang lain dan tahan terhadap berbagai tekanan.
Karena sekretaris adalah orang bisnis perusahaan, ia harus memiliki penampilan yang menyenangkan, selera gaya dan selera yang baik. Tanpa kemampuan berpakaian yang indah, berperilaku di masyarakat dan berbicara dengan kompeten, sekretaris tidak akan dapat menciptakan kesan yang baik di antara klien perusahaan tempat dia bekerja - oleh karena itu, citra perusahaan tidak akan setara. Padahal, tugas utama seorang sekretaris yang baik adalah mengatur pekerjaan atasannya dan seluruh kantor secara efisien dan efektif.
Fitur profesi:
Banyak yang percaya bahwa pekerjaan sekretaris adalah membuat kopi, menyerahkan dokumen untuk ditandatangani, dan menjawab panggilan. Ini adalah khayalan - tugas profesi ini termasuk mengawasi pekerjaan resepsi, melakukan korespondensi bisnis, berpartisipasi dalam berbagai acara kantor dan tanpa cabang, dan berkomunikasi dengan klien yang gugup. Selain itu, seorang sekretaris yang baik sering berperan sebagai manajer kantor dan bahkan psikolog yang akan mampu mendinginkan situasi di dalam tim.
Seringkali, sekretaris eksekutif disebut "kardinal abu-abu" karena mereka dapat secara tidak terlihat mempengaruhi pekerjaan perusahaan dan keputusan bos.
Paling sering, wanita menjadi sekretaris, karena mereka secara emosional lebih fleksibel dan tangguh. Selain itu, mereka lebih sensitif - menangkap suasana hati bos dan tim sangat membantu dalam pekerjaan mereka. Jika sekretarisnya cukup pintar dan profesional, manajer dapat meminta nasihat dan mendengarkannya. Sekretarislah yang dapat memfasilitasi pekerjaan bos dengan mengatur tempat kerjanya dengan baik dan menyampaikan informasi yang dibutuhkannya tepat waktu. Pada saat yang sama, sekretaris tidak memiliki pertumbuhan karir, karena asisten eksekutif yang baik bernilai emas. Namun, sebagai hasilnya, sekretaris memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang tak ternilai tentang proses bisnis, yang di masa depan dapat membantunya memulai karir di profesi lain.