Selama berabad-abad, pencurian barang milik negara telah dianggap sebagai salah satu tindakan ilegal yang paling umum dilakukan di masyarakat.
Sisi subjektif dari pencurian negara selalu ditandai dengan tujuan egois dan niat langsung. Orang yang melakukan pelanggaran ini dapat menjadi orang waras yang telah mencapai usia 14 tahun, dan perwakilan resmi dari badan hukum.
Subyek pencurian ini adalah milik negara. Objektivitas pencurian negara terdiri dari pencurian rahasia barang milik negara.
Apakah pencurian pemerintah dilakukan secara diam-diam atau terbuka?
Pencurian barang milik negara dianggap rahasia jika:
- pencurian dilakukan selama pemiliknya tidak ada;
- pencurian dilakukan pada saat kehadiran pemilik (dalam hal ini, perwakilan resmi negara), tetapi dilakukan dengan cara yang tidak terlihat olehnya.
Menurut statistik, paling sering pencurian pemerintah dilakukan dengan cara yang tidak terlihat oleh pejabat pemerintah.
Dalam praktik peradilan, penyelesaian masalah penentuan waktu penyelesaian pencurian negara seringkali memunculkan banyak poin yang tidak jelas. Itu tergantung pada sejumlah keadaan yang sangat berbeda, seperti: tempat dan situasi tertentu di mana pencurian negara dilakukan, sifat dan nilai barang negara yang dicuri dan motif pelaku mengenai nasib lebih lanjut barang negara yang disita secara tidak sah.. Seringkali, ada situasi ketika pencurian negara hanya dimulai secara rahasia.
Ketika memutuskan pertanyaan apakah pencurian itu rahasia atau terbuka, seseorang harus melanjutkan dari dua kriteria utama: subjektif dan objektif.
Kriteria obyektif dan subyektif dari pencurian negara
Kriteria objektif menunjukkan apakah perwakilan resmi negara mengetahui pencurian ini. Kriteria subjektif mencirikan sikap mental pelaku pencurian tertentu terhadap metode yang dipilih untuk melakukan pencurian, pemahaman apakah dia bertindak secara terbuka atau diam-diam.
Kapan pencurian pemerintah selesai?
Pencurian pemerintah dianggap selesai bila dapat dianggap selesai. Dalam hal ini, menjadi sangat jelas bahwa pelaku merampas barang milik negara dan secara tidak sah mendapat kesempatan untuk membuangnya atas kebijaksanaannya sendiri.
Siapa yang menderita pencurian pemerintah?
Konsekuensi dari pencurian negara menjadi sangat jelas baik untuk perwakilan resmi negara dan untuk semua warga negara yang tinggal di negara ini. Ini tidak mengherankan, karena dalam banyak kasus, pencurian negara tidak hanya merugikan anggaran negara, tetapi juga kesejahteraan setiap warga negara yang terkait dengan pencurian semacam itu.