Dokumen-dokumen yang berasal dari entitas tertentu dan memiliki semua rincian yang diperlukan diakui sebagai resmi. Sementara itu, dalam teori hukum terdapat beberapa pendekatan terhadap definisi dokumen resmi.
Penentuan tanda-tanda dokumen resmi sangat penting untuk cabang hukum pidana, karena dalam KUHP Federasi Rusia ada corpus delicti yang terkait dengan konsep ini. Dalam teori hukum pidana, dua pendekatan utama digunakan untuk menguraikan istilah “dokumen resmi”.
Pendekatan pertama dianggap sempit dan menghubungkan dokumen resmi dengan sumber asalnya. Sesuai dengan teori ini, hanya dokumen-dokumen yang berasal dari negara bagian, badan-badan kotamadya yang dapat resmi. Lebih populer saat ini adalah pendekatan yang luas, yang menurutnya dokumen resmi dapat berasal dari sektor publik, komersial atau bahkan swasta, yaitu sumber asalnya tidak masalah.
Pendaftaran dan sertifikasi yang tepat
Salah satu fitur utama dari dokumen resmi adalah eksekusi dan sertifikasi yang benar. Jika aturan tertentu untuk pemrosesan dokumen diatur dalam tindakan hukum pengaturan, maka dokumen resmi harus mematuhinya (misalnya, aturan untuk notaris dokumen, aturan untuk mengeluarkan surat kuasa).
Jika tidak ada aturan khusus, maka untuk diakui sebagai dokumen resmi, cukup memenuhi persyaratan umum untuk pendaftarannya. Biasanya, persyaratan ini mencakup persyaratan bahwa semua detail yang diperlukan ada (meterai, tanda tangan, stempel jenis tertentu, pejabat atau kop surat).
Tanda-tanda isi dari dokumen resmi
Pelaksanaan dan pengesahan dokumen resmi yang benar adalah tanda formalnya, namun dalam praktik peradilan saat ini, kehadiran tanda yang bermakna juga diakui sebagai syarat wajib. Tanda yang ditunjukkan adalah bahwa suatu dokumen resmi harus mempengaruhi hubungan hukum dengan cara tertentu. Itu dapat menciptakan hak-hak tertentu atau memaksakan tanggung jawab tertentu.
Selain itu, beberapa dokumen resmi menyatakan fakta hukum yang menyebabkan terjadinya konsekuensi tertentu (properti ini dimiliki oleh sebagian besar dokumen prosedural). Kesatuan ciri-ciri formal dan substantif, yang masing-masing harus ada dalam dokumen resmi, membentuk interpretasi modern dari konsep ini dalam teori dan praktik hukum.